Karawang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Asep Kurnia dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi melakukan panen raya di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin.
"Saya sangat bangga. Karena untuk kesekian kalinya Lapas berhasil mengembangkan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing dan hari ini Lapas Karawang," kata Asep, usai panen raya di Lapas Karawang.
Panen raya di Lapas Karawang ini cukup bagus, karena panennya merupakan hasil hasil pertanian, perkebunan dan perikanan di sarana edukasi dan asimilasi Lapas Karawang.
"Warga Binaan diberikan kesempatan belajar melalui sarana edukasi dan asimilasi Lapas Karawang. Mereka dilatih untuk menghasilkan karya bernilai ekonomis yang diharapkan menjadi bekal saat kembali ke masyarakat," katanya.
Lahan seluas 2 hektare yang ditanami padi tersebut telah berhasil dipanen sebanyak 8 ton dengan varian beras Inpari 32 dan Nutri Zinc.
Selain padi, panen raya ini juga menghasilkan perkebunan aneka sayur-mayur juga dikembangkan di luas tanah 1.500 m² dan budidaya Ikan di atas lahan hampir 1.000 m².
Sementara itu, Dirjenpas mengungkapkan 2,3 hektar lahan hidup telah menjadikan Lapas Karawang menjadi bagian lumbung ketahanan pangan Pemasyarakatan untuk kebutuhan nasional.
Selain dapat dijual ke pasar masyarakat, semua hasil pertanian dan perikanan ini ditargetkan dan menyumbang kebutuhan bahan makanan Warga Binaan Lapas Karawang sendiri
"Kami mewajibkan vendor penyedia bahan makanan warga binaan minimal 5 persen harus menggunakan hasil budidaya Warga Binaan," kata Mashudi seraya menekankan keberhasilan ini sebagai bentuk perwujudan 13 Program Akselerasi Menteri Imipas sekaligus melaksanakan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI. (KR-MAK)
Baca juga: Bupati Karawang pastikan perbaikan jalur mudik selesai tepat waktu
Baca juga: Mendag segel pabrik distributor Minyakita di Karawang
Baca juga: 939 warga binaan di Lapas Karawang dapat remisi di hari kemerdekaan
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025