Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja kami, yang hanya dapat tercapai melalui sinergi yang kuat antara semua pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan
Jakarta (ANTARA) - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk atau VKTR sebagai emiten pionir perusahaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) terbuka di Indonesia, memperkuat portofolio produk dan layanannya.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja kami, yang hanya dapat tercapai melalui sinergi yang kuat antara semua pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan," ujar Direktur Utama Perseroan Gilarsi Wahju Setijono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih konkret untuk sektor ini, dengan merujuk pada keberhasilan negara-negara lain dalam mempercepat transformasi menuju mobilitas rendah emisi.
"Dengan demikian, kami optimis bahwa pemerintah dapat merumuskan kebijakan dan insentif yang tepat sasaran, yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi Indonesia,” katanya.
VKTR mencatat pertumbuhan pendapatan dari segmen penjualan kendaraan listrik sebesar 44 persen year-on-year (YoY) di tahun 2024, menandakan meningkatnya permintaan pasar. VKTR melanjutkan strategi diversifikasi klien dengan memperluas portofolio konsumen yang mencakup sektor B2G (Business to Government) dan B2B (Business to Business) atas penjualan lini produknya.
Pada lini produk bus listrik di sektor pemerintah, VKTR tidak hanya menyelesaikan penjualan sebesar 21 unit bus listrik kepada operator TransJakarta, tetapi juga merealisasikan penjualan pertama untuk penggunaan bus listrik untuk mobilitas bandara (airport bus).
Di sektor bisnis swasta, VKTR kembali merealisasikan penjualan 7 unit bus listrik sebagai transportasi dan mobilisasi karyawan perusahaan sektor industri pulp dan kertas.
Pada lini produk lainnya, VKTR memperluas kontribusinya di sektor truk listrik dengan melakukan penjualan pertamanya, yakni compactor, kepada klien BUMN yang diperuntukkan Ibu Kota Negara (IKN).
Tidak hanya itu, VKTR melalui anak perusahaan juga mencatat penjualan 7 unit forklift listrik ke perusahaan grup internal serta perusahaan swasta. Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi VKTR sebagai pemain utama yang terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri akan solusi transportasi ramah lingkungan.
Dari sisi bisnis manufaktur suku cadang, VKTR mencatat kontraksi penjualan sebesar 16 persen YoY di 2024. Mengingat sebagian besar produk manufaktur suku cadang VKTR diperuntukkan bagi segmen kendaraan komersial, tren ini turut memengaruhi kinerja bisnis.
Namun, dengan strategi pengelolaan biaya yang disiplin dan efisien, Perseroan tetap optimis bahwa bisnis manufaktur komponen akan tetap stabil dan mampu bertahan di tengah dinamika industri. Sebagai induk dari perusahaan dengan rekam jejak lebih dari 40 tahun, VKTR memiliki fundamental yang kuat untuk terus berkembang dan mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri komponen kendaraan komersial.
Gilarsi Wahju Setijono menyatakan bahwa penyediaan prototipe telah dilakukan sepanjang 2024 untuk menyediakan portofolio lini produk Perseroan dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis. Mulai dari bus listrik berukuran 12 meter dan 8 meter, transporter, tractor head, heavyduty truck, light-duty truck, hingga forklift listrik, seluruhnya telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
Kehadiran prototipe ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik oleh pelanggan melalui uji coba langsung, sekaligus memberikan tim penjualan fleksibilitas lebih
besar dalam menawarkan solusi yang sesuai bagi industri.
Baca juga: Bus listrik VKTR-Karoseri Laksana untuk TransJakarta resmi beroperasi
Baca juga: PENS dan VKTR kembangkan komponen EV lewat dukungan Dana Padanan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025