Mencari pengganti Rodri
Ketika Marmoush, Reis, dan Khusanov tak memberikan garansi langsung membaiknya performa City, juara bertahan Liga Inggris itu mendatangkan satu pemain lagi di posisi tengah, yaitu Nico Gonzalez senilai Rp1,04 triliun dari Porto, di hari penutupan bursa transfer musim dingin di Inggris pada Selasa (4/2) lalu.
Gonzalez menjadi harapan City di tengah kondisi mereka yang tak kunjung menemukan pengganti Rodri yang menepi lama karena cedera lutut. Secara posisi bermain, Gonzalez kerap memainkan posisi gelandang tengah daripada gelandang bertahan, posisi yang ditempati Rodri.
Namun, bukan berarti lulusan La Masia itu tak mampu menjalankan peran Rodri. Selama kariernya, ia pernah memainkan gelandang bertahan sebanyak 31 kali jika merujuk dari statistik Transfermakrt.
Sebelum pindah ke Stadion Etihad, Gonzalez meninggalkan Porto dengan sembilan gol dan sembilan asis dari 68 penampilannya di semua kompetisi. Tujuh gol dan enam asis di antaranya ia cetak pada musim ini. Ini membuktikan bahwa sebagai pemain muda, Gonzalez berkembang signifikan.
Selain itu, statistik ini juga menandakan Gonzalez adalah seorang gelandang yang mungkin tepat untuk menjadi andalan City. Ia dikenal karena passingnya, kesadaran taktisnya, dan keserbagunaannya, yang mampu beroperasi baik sebagai deep-lying playmaker maupun gelandang box-to-box.
Statistik kontribusi golnya juga menunjukkan dia adalah gelandang yang tak hanya piawai mengatur kestabilan permainan, namun juga bisa mencium peluang gol di kotak penalti lawan.
Tidak ada jaminan bagi Gonzalez tampil reguler di musim ini, apalagi, sistem di lini tengah dari Pep dikenal rumit dan membutuhkan kesempurnaan. Namun, kata pakar Sky Sports Paul Merson, kedatangan Gonzalez penting mengisi lini tengah City ketika pemain-pemain vital yang mengisi posisi itu, seperti Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva mulai menua.
"Saya belum pernah melihat pemain ini bermain, jadi saya tidak tahu banyak tentang dia. Namun mereka membutuhkan pemain di lini tengah," kata Merson.
Sementara Gonzalez mengatakan, ia menerima pinangan City karena menurutnya ini adalah waktu yang tepat dirinya menguji kemampuannya di Liga Inggris yang dikenal sebagai liga paling sulit ditaklukkan dari kacamata seorang pemain.
Ia mengatakan tak ada klub yang lebih baik dari City untuk mewujudkan impiannya tersebut. Selain karena faktor sebuah klub, Gonzalez juga tak berpikir dua kali menerima tawaran klub tetangga Manchester United itu karena faktor pelatih Pep Guardiola. Sebagai pemain yang lahir dan besar di La Masia, Pep yang pernah yang pernah berjaya bersama Barcelona pada 2008-2012, adalah pelatih idolanya di masa kecil.
“Saya tahu reputasi yang dimiliki Pep dan saya tidak sabar untuk bekerja dengannya. Faktanya, saya merasa terhormat dia ingin saya bermain di timnya," tutur Gonzalez.
Baca juga: Manchester City resmi boyong eks La Masia Nico Gonzalez dari FC PortoBaca juga: Pep Guardiola keluhkan jadwal padat format baru Liga Champions
Baca juga: Manchester City vs Real Madrid: Duel dua tim unggulan
Baca juga: Klasemen Liga Inggris setelah duo Manchester telan kekalahan
Halaman berikut: Menghadapi pertandingan berat
Copyright © ANTARA 2025