Dampak signifikan bagi Eropa
Ketiadaan peran Jalur Druzhba dalam sistem energi Eropa jelas membawa dampak signifikan, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Negara-negara Eropa setidaknya akan berhadapan dengan kenaikan biaya energi karena negara-negara yang sebelumnya bergantung pada Jalur Druzhba kini harus mencari sumber energi alternatif yang biasanya lebih mahal.
Selain itu, negara Eropa akan mengalami ketidakstabilan pasokan energi setelah Jalur Druzhba berhenti beroperasi, terutama suplai untuk kawasan Eropa Timur dan Tengah.
Negara Eropa Timur yang terdampak adalah Belarus, Bulgaria, Republik Ceko, Hungaria, Polandia, Moldova, Rumania, Slovakia, Ukraina, dan bagian barat Federasi Rusia. Sementara itu, negara-negara di Eropa Tengah meliputi Austria, Ceko, Hungaria, Jerman, Polandia, Slowakia, Slovenia, dan Swiss.
Belum lagi perubahan geopolitik yang menciptakan tantangan baru dalam mencari mitra dagang energi yang andal.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berulang kali mengingatkan bahwa hilangnya pasokan energi melalui Druzhba Rusia menjadi pukulan besar bagi Eropa, khususnya di Eropa Tengah dan Timur.
Dalam sebuah konferensi energi di Budapest, Orban menyuarakan keputusan Eropa untuk memutuskan hubungan energi dengan Rusia adalah "sebuah kesalahan strategis besar yang akan meninggalkan kita dalam kegelapan."
Orban juga menegaskan bahwa diversifikasi energi harus dilakukan tanpa melupakan aspek keberlanjutan ekonomi jangka pendek.
Sejak 2022, beberapa negara Eropa, termasuk Jerman dan Polandia, secara bertahap menghentikan pasokan minyak melalui Druzhba. Bahkan pada awal 2024, aliran minyak ke Eropa Barat dari jalur ini hampir sepenuhnya berhenti, meskipun beberapa negara seperti negara Viktor Orban, Hungaria dan Slovakia masih mengandalkan pasokan melalui cabang selatan Druzhba.
Selain itu, Rusia semakin mengalihkan ekspor minyaknya ke pasar Asia, terutama China dan India. Data terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan bahwa ekspor minyak Rusia ke Uni Eropa turun lebih dari 90 persen sejak 2022, sementara ekspor ke Asia meningkat tajam.
Ketiadaan pasokan Druzhba dalam sistem energi Eropa semakin membawa dampak signifikan.
Negara-negara yang sebelumnya bergantung pada Druzhba harus mencari sumber energi alternatif yang lebih mahal, seperti impor minyak dari Timur Tengah atau Amerika Serikat. Pengangkutan minyak melalui kapal tanker menambah beban biaya logistik, yang kemudian berdampak pada inflasi energi dan harga barang di Eropa.
Negara-negara di Eropa Timur dan Tengah, seperti Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko, menghadapi tantangan lebih besar karena mereka lebih bergantung pada minyak Rusia dibandingkan negara-negara di Eropa Barat.
Baca juga: Kazakhstan segera salurkan minyak ke Jerman lewat jalur pipa Rusia
Halaman berikut: Pernyataan Trump dan kian meredupnya Druzhba
Copyright © ANTARA 2025