Paris (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bertolak ke Amerika Serikat (AS) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump, dengan fokus pada isu Ukraina dan tarif AS yang akan diberlakukan, demikian dikatakan Delegasi Menteri Prancis untuk Urusan Eropa Benjamin Haddad pada Kamis (20/2).
Selain krisis Ukraina, Macron juga akan membahas tarif yang akan diberlakukan oleh Trump terhadap produk-produk Eropa selama kunjungannya ke AS.
Berbicara kepada saluran televisi Perancis LCI, Haddad mengungkapkan bahwa Macron telah melakukan pembicaraan dengan Trump perihal Ukraina sebanyak dua kali pada pekan ini. "Pendekatan kami adalah menjaga dialog dengan presiden AS tersebut untuk memastikan bahwa suara masyarakat Eropa didengar dalam negosiasi ini," ujar Haddad.
Macron diperkirakan akan menekankan kepada Trump bahwa masa depan Ukraina tidak dapat ditentukan tanpa warga Ukraina, serta masa depan dan keamanan Eropa tidak dapat dinegosiasikan dan ditentukan tanpa masyarakat Eropa. Haddad menekankan bahwa Eropa telah memberikan lebih banyak kontribusi kepada Ukraina dibandingkan AS, dan oleh karena itu, Eropa harus turut andil dalam proses tersebut
Selain itu, Macron juga akan membahas tarif yang akan diberlakukan oleh Trump terhadap produk-produk Eropa. "Perang dagang, proteksionisme bukanlah keinginan siapa pun," dikatakan menteri tersebut, memperingatkan.
Pekan ini, Macron telah mengadakan pertemuan sebanyak dua kali dengan para mitra Eropa dan non-Eropa untuk mengoordinasikan sikap bersama perihal Ukraina. Kedua pertemuan itu diakhiri dengan posisi yang terpadu bahwa setiap perundingan damai harus melibatkan Ukraina dan Eropa.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025